Iseng nemuin foto-foto waktu perjalanan dinas ke Aceh bulan November tahun 2012 silam, Sayang kalau ga diarsipin di blog. Waktu itu bisa trip ke Aceh karena memang ada kerjaan lapangan nyari sampel batuan shale di daerah-daerah yang berada di kawasan Sumatera bagian utara. Well, saya ga akan cerita tentang perjalanan ke lapangan ngumpulin batuan, tapi saya akan bercerita jalan-jalannya di Kota Banda Aceh. Telat banget sebenernya postingnya, secara jalan-jalanya udah dari kapan tahun dan nulisnya baru sekarang. hehehe. Gak apa-apa ya pemirsa, kalau kata peribahasanya "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali".
Just to remind you, pada tanggal 26 desember 2004 silam peristiwa gempa bumi 9.1 skala richter yang diikuti oleh tsunami telah memporak-porandakan serta meluluhlantakkan kota-kota di provinsi Aceh. Hampir 200 ribu jiwa lebih nyawa manusia melayang karena bencana alam ini, termasuk dengan hancurnya bangunan-bangunan dan rusaknya fasilitas kota. Begitu sangat hebatnya bencana gempa dan tsunami pada waktu sampai membuat kapal apung PLTD dengan bobot 2600 ton terdorong sejauh 5 kilometer dan teronggok di pusat kota Banda Aceh. Sungguh luar biasa bukan? Sempat nonton juga waktu itu headline news dan tayangan video langsung di televisi yang menayangkan kondisi di Aceh saat air bah menghantam pusat kota dimana orang-orang berlarian mencari tempat yang tinggi, mobil-mobil dan pepohonan serta sampah-sampah ikut hanyut terseret oleh arus air yang sangat deras. Terlihat pula orang-orang yang ikut terhanyut oleh derasnya air bah ini. MasyaAllah! Sungguh Engkau Maha besar dan dahysat. Ga kebayang juga kalau saya harus disana pada waktu itu.
Saat pertama kali saya menginjakkan kaki di Aceh pada tahun 2012, kota-kota di provinsi Aceh telah banyak berbenah terutama terlihat di Kota Banda Aceh, dan selain itu yang bikin saya takjub adalah kondisi jalan-jalan utama provinsi yang menghubungkan kota-kota di Aceh dibuat lebar dan mulus, sehingga rasanya seperti berkendara di jalan toll dan saya rasa jalanan di Aceh adalah jalan raya terbaik se-Indonesia. Kesan pertama ketika saya menginjakkan kaki di bumi Serambi Mekkah adalah kota yang bersih, indah, dan tertata dengan rapi. Beberapa bangunan rumah tradisonal khas Aceh dan bangunan-bangunan kolonial peninggalan jaman Belanda di sekitaran pusat kota masih dapat kita jumpai. Hal ini yang membuat saya senang jika berlama-lama di kota ini. Selain itu juga suasana kotanya yang memang ga macet seperti di kota-kota besar pada umumnya. Suasana kota Banda Aceh disiang hari memang cukup terik, jadi paling yahud jalan-jalan keliling kota Banda Aceh diwaktu sore hari sembari naik becak motor a.k.a bentor. Di kota Banda Aceh jangan khawatir untuk nyari tempat makan dan tongkrongan karena di tiap sudut atau pinggiran jalan pasti banyak di jumpai warung-warung atau cafe yang menyajikan jajanan khas negeri Serambi mekkah dan tentu pula yang paling terkenal adalah kopi tarik khas Aceh. Ga heran di kota Banda Aceh banyak tempat tongkrongan yang menyediakan menu kopi karena budaya penduduk di sini adalah senang berkumpul sembari melakukan perbincangan-perbincangan dengan teman, saudara ataupun tetangga. Ngomong-ngomong masalah kopi Aceh, saya udah kapok ngopi. Gara-garanya pada waktu itu saya kebanyakan minum kopi, alhasil jadilah pada malam harinya saya ga bisa tidur sama sekali sampai keesokan pagi disertai dengan keringet dingin, gemeteran, jantung berdebar-debar dan merasa sangat was-was. Rupanya kafein yang terkandung di Kopi Aceh sangat tinggi. Jadi bagi yang ga terbiasa ngopi mending minumnya jangan bergelas-gelas ya cukup satu cangkir aja. hehehe, nanti malah kayak saya, rasanya seperti sakaratul maut. hahaha. Semenjak pulang dari Aceh saya udah ga berani lagi minum kopi walaupun setetes.Kapok dah...
Pergi ke Aceh ga afdol rasanya jika kita ga mengunjungi masjid Baiturrahman. Masjid ini adalah ikon terkenal dari kota Banda Aceh dimana nampak dari dari depan bangunan masjid ini mirip dengan Taj Mahal di India. Masjid megah dan indah yang terletak di jantung kota Banda Aceh ini merupakan masjid kesultanan Aceh yang dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda tahun 1022 H. Masjid Baiturrahman ini merupakan salah satu bangunan yang ga ikut rusak pada saat bencana gempa dan tsunami terjadi, dimana pada saat itu banyak sekali warga yang juga berlindung di masjid ini. Ketika saya melangkahkan kaki di halaman mesjid ini saya langsung merasakan takjub karena bangunannya yang artistik ditambah dengan aura masjidnya yang seolah-olah memanggil saya untuk masuk kedalamnya. Sayangnya di masjid ini tempat untuk mengambil air wudhu kurang memadai, mudah-mudahan sekarang tempat wudhunya udah bagus. Selain masjid Baiturahman tempat yang wajib dikunjungi adalah museum tsunami yang dibangun sekaligus sebagai monumen peringatan bagi korban tewas, serta tempat yang ga kalah menarik untuk dikunjungi adalah bangkai kapal PLTD yang kini teronggok di tengah-tengah perkampungan Gampong Punge Blang Cut di kota Banda Aceh.
Berkunjung ke Aceh ga lengkap rasanya untuk membawa oleh-oleh kopi dan dendeng. Kopi yang paling terkenal di Aceh adalah kopi gayo dan ulee kareng sedangkan dendeng yang paling nikmat konon katanya adalah dendeng yang terbuat dari daging rusa, namun sekarang rusa sudah sangat susah diburu jadi kebanyakan dendeng yang dijual adalah terbuat dari daging sapi. Jangan lupa pula untuk merasakan kuliner khas aceh yaitu mie Aceh dan Ayam tangkap. Saya sendiri kurang menyukai cita rasa mie Aceh karena bumbu-bumbunya terdiri dari rempah-rempah yang sangat kuat dan ga cocok dengan lidah saya. Sementara ayam tangkap adalah semacam hidangan ayam yang digoreng dengan daun-daunan khas Aceh yang sangat banyak. Mungkin diberi nama ayam tangkap karena harus menangkap ayam di dalam daun-daunan. hehehe. However, Bagi saya kota Banda Aceh termasuk kota yang ngangenin untuk dikunjungi selain kota-kota seperti Jogja, Bandung, Bali dan Malang
tentunya.^_^
Berikut beberapa foto-foto yang memperlihatkan kondisi kota Banda Aceh November 2012:
Foto-foto Suasana Jalanan Kota Banda Aceh
Berikut beberapa foto-foto yang memperlihatkan kondisi kota Banda Aceh November 2012:
Foto-foto Suasana Jalanan Kota Banda Aceh