11.17.2014

Masih harus berjuang!

Sesaat setelah Damar lahir, ternyata ga gampang bagi istri saya untuk menyusui bayi kami. Butuh waktu tiga hari agar ASI istri saya dapat keluar walaupun belum banyak. Namun karena kami bertekad untuk memberi ASI ekslusif untuk Damar, maka kami pun pantang menyerah. Hari pertama memang sangat susah bagi Damar untuk menghisap puting susu ibunya, ditambah dengan Damar yang tidak begitu antusias untuk menyusu karena dia lebih sering tidur. Kemungkinan dikarenakan bilirubin Damar tinggi, sekitar 11,2 mg/dl (nilai ambang batas aman 12 mg/dl). Nah bilirubin yang lumayan tinggi ini cenderung membuat bayi jadi malas dan sering tidur. Supaya batas ambang bilirubin Damar ga naik, cara yang paling ampuh adalah harus sering disusui (ga boleh sampe dehidrasi). Konon katanya kandungan bilirubin yang sangat tinggi dapat membahayakan bayi karena mengakibatkan kerusakan otak. Jadi setiap dua jam sekali kami membangunkan Damar agar dia menyusu dibantu oleh suster. Ternyata ga gampang ngebangunin bayi yang lagi tidur, biar bangun kaki Damar harus digelitikin dulu (hehehe).

Dari info yang kami tahu juga dari dokter dan suster ternyata bayi baru lahir mampu ga makan selama tiga hari, hal ini dikarenakan bayi telah mempunyai cadangan makanan semenjak dia berada di dalam perut ibunya. Oleh karena itu saya dan istri ga terlalu khawatir kalau Damar bakal kelaparan. Hari kedua dan ketiga pun tetap sama, Damar masih belum antusias untuk menyusu. Saya dan istri sebenernya sudah mulai panik, kenapa bayi kami masih belum mau menyusu ditambah produksi ASI yang masih setetes dua tetes. Akhirnya sesuai saran dari dokter, istri saya melakukan pemijatan payudara di klinik laktasi untuk melancarkan produksi ASI. Selain itu istri saya pun dianjurkan untuk banyak mengkomsumsi buah pepaya matang dan minum air putih hangat.

Selain jumlah ASI yang masih sangat sedikit ternyata Damar sangat susah untuk mengenal puting. Setiap kali istri saya menyodorkan puting si Damar pun enggan untuk menghisap dan cenderung memberontak dan menangis. Kami pun jadi bingung gimana caranya biar Damar bisa nyusu, agak setres juga sih hehehe. Namun saya sebagai suami tetap membesarkan hati dan memberikan dorongan moril agar istri tetap semangat dan ga pantang menyerah. Sebenernya kuncinya adalah kesabaran yang sangat-sangat extra untuk melatih Damar supaya dapat menyusu pada ibunya. Namun lambat laun si kecil pun mulai mengenal puting, walaupun  dia lebih suka menghisap puting ibunya yang sebelah kiri. Kami pun ga tau kenapa demikian, mungkin karena produksi ASI yang lebih banyak disebelah kiri kali ya.. Namun kondisi yang seperti ini juga ga membuat kami menyerah agar Damar mendapatkan ASI ekslusifnya.

Tips ya buat para ayah yang baru aja punya bayi pertama.. dari pengalaman saya, berilah dukungan pada istri dan dampingi mereka disetiap kali membutuhkan bantuan kita. Jangan sampai membuat perasaan dan hati istri yang baru melahirkan menjadi serba semakin bersalah dan takut karena ga bisa memproduksi ASI karena faktor psikis sangat mempengaruhi  banyak sedikitnya produksi ASI. Intinya sih jangan sampe istri kita jadi setres. hehehe...

Alhamdulilah produksi ASI istri sekarang udah banyak dan diusia Damar yang akan menginjak dua bulan, kini si kecil nyusunya udah banyak bingits, dalam rentang 1 - 2 jam sekali dia selalu minta jatah susunya. hehehe... Ga heran dong, sebulan setelah kelahirannya Damar telah berbobot 3.6 kg dari bobot awal yang hanya 2.6 kg. Kenaikan berat badan yang sangat menakjubkan :)

Damar umur satu minggu masih keliatan kurus dan kecil banget :(

Damar sekarang (umur satu setengah bulan) gembul dan montok. Sehat terus ya nak :)

No comments:

Post a Comment